Senin, 14 November 2011

Fungsional Program

FUNCTIONAL PROGRAM

 Pemrograman fungsional merupakan paradigma pemrograman yang memperlakukan perhitungan sebagai evaluasi fungsi matematika dan menghindari perubahan data. Sebuah program fungsional terdiri dari Ungkapan  E (mewakili kedua algoritma dan input ). Pemrograman fungsional  ditandai dengan nilai-nilai, fungsi dan bentuk fungsional.
            Banyak bahasa pemrograman mendukung pemrograman fungsional dan imperatif tetapi sintaks dan fasilitas bahasa biasanya dioptimalkan untuk hanya satu dari salah satu program, dan faktor-faktor sosial seperti konvensi coding dan perpustakaan sering kali memaksa programmer menuju salah satu program.
Bahasa pemrograman fungsional merupakan hasil abstraksi generalisasi dan pemetaan tipe data.
 Bahasa pemrograman fungsional yang penting untuk alasan berikut:
•        Fungsional program didistribusikan dengan tugas membebaskan  programmer dari
  modus perintah berpikir sekuensial kaku yang diperlukan untuk tugas perintah.
•        Pemrograman fungsional berguna untuk pengembangan spesifikasi eksekusi dan
  implementasi prototipe.
•        Pemrograman fungsional memiliki area aplikasi penting. Pemrograman kecerdasan
  buatan yang dilakukan dalam bahasa pemrograman fungsional dan teknik AI untuk
  bermigrasi ke aplikasi dunia nyata.
•        Pemprograman fungsional mendorong pemikiran pada tingkat yang lebih tinggi dari
  abstraksi dengan menyediakan fungsi tatanan lebih tinggi yang dimodifikasi dan
  menggabungkan program yang telah ada.

 Bahasa pemrograman fungsional berdasarkan Lambda - kalkulus. Lambda Kalkulus  berkembang dari sebuah upaya Alonzo Church dan Stephen Kleene pada awal 1930-an untuk meresmikan gagasan komputabilitas (juga dikenal sebagai constructibility dan calculability efektif).
            Perhitungan semantik operasional dalam kalkulus lambda adalah dengan menulis pengurangan ekspresi lambda untuk bentuk normal. Untuk lambda kalkulus, ekspresi lambda dikurangi dengan substitusi. Artinya, kasus dari parameter dalam program diganti dengan argumen. Berdasarkan Lamda Kalkulus skema merupakan keturunan LISP, meskipun memiliki fitur penting, pada bagian ini kita mengabaikan fitur ini dan berkonsentrasi pada kalkulus seperti fitur lambda Skema. Skema memiliki dua jenis benda, atom dan daftar. Atom diwakili oleh string atau karakter. Sedangkan daftar diwakili oleh urutan dari atom atau dipisahkan dengan karakter dan tertutup dalam tanda kurung.
            Lambda kalkulus adalah pengaruh langsung pada bahasa pemrograman LISP( List Prosessing ), panggilan dengan parameter nama melewati mekanisme Algol-60, dan substitusi tekstual dilakukan oleh generator makro.  Eksplisit penggunaan dan sistematis lambda kalkulus dalam ilmu komputer dimulai pada awal tahun 1960 oleh Peter Landin, Christopher Strachy dan lainnya yang memulai teori semantik formal untuk sebuah bahasa pemrograman yang disebut semantik denotational.  Semantik Denotational, disebut operasional`\ dinamis ', karena ia melihat fungsi sebagai urutan operasi. Tujuan dari bahasa semantik denotational yaitu, untuk memberikan nilai ekspresi masing - masing didalam suatu program. Kita dapat mengekspresikan semantik dari kalkulus lambda sebagai fungsi matematika, Eval, atau dari ekspresi ke nilai.
 Desain perangkat keras baru yang muncul untuk mendukung pelaksanaan langsung dari lambda kalkulus atau combinators mendukung eksekusi paralel dari program fungsional, menghilangkan beban (sisi-effects, sinkronisasi, komunikasi) untuk mengontrol paralelisme dari programmer. LISP (list processing) dirancang oleh John McCarthy pada tahun 1958. Pemakaian LISP diminati diberbagai bidang seperti mekanisasi pembuktian teorema, pemodelan kecerdasan manusia dan pengolahan bahasa alami. Dalam setiap bidang ini, list processing dipandang sebagai kebutuhan mendasar.
 Haskell Berbeda dengan LISP dan Scheme, Haskell merupakan bahasa pemprograman fungsional modern. Haskell merupakan bahasa modern yang dirancang oleh ahli logika Haskell B. Curry dan komite internasional. Tujuan desain haskell adalah untuk memiliki bahasa Haskell fungsional yang menggabungkan ide - ide baru, baik dalam mencari bahasa fungsional atau untuk pengajaran, penelitian dan aplikasi. Haskell memiliki instalasi overhead yang digabungkan dengan sistem tipe polimorfis, murni fungsional I / O, array, abstraksi data dan dapat menyembunyikan informasi.

Kamis, 03 November 2011

INGATLAH!!!!!!!!!

rakyat jelata bukan untuk di tindas
orang miskin bukan untuk di hina
tetapi jangan sampai anda tercengang bila rakyat jelata berusaha bangkit dari kemiskinannya dan mengalahkan anda wahai orang-orang yang merasa hebat dan bangga akan apa yang engkau miliki,karma itu berlaku dan tidak ada yang mustahil di dunia ini.
INGAT!!!!!!!!!!!!! 
rakyat jelata bukan untuk di tindas
orang miskin bukan untuk di hina
WE'LL SEE...SOON

Rabu, 02 November 2011

ISD Individu,Keluarga dan Masyarakat

1. Pertumbuhan Individu

  • Pengertian Individu
Sebenarnya apakah arti individu itu? Individu sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “individuum”, atau “yang tak terbagi”. Hal ini berarti individu merupakan suatu kesatuan terkecil dan terbatas, dengan kata lain manusia perseorangan, begitulah pendapat Dr. A. Lysen. Individu tidak hanya memiliki peranan khas di lingkungan sosialnya, tetapi juga memiliki pola dan tingkah laku serta kepribadian yang berbeda.
  • Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu perubahan dimana hal itu menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan juga bisa disebut dengan istilah yang kita kenal sebagai proses. Untuk lebih lanjut, pertumbuhan itu sendiri terbagi dalam tiga aliran makna:
a) Aliran Asosiasi
Proses asosiasi adalah terjadinya perubahan secara bertahap pada seseorang akibat pengaruh baik dari pengalaman yang telah ia dapatkan. Menurut aliran asosiasi, pertumbuhan pada dasarnya merupakan proses asosiasi.
b) Aliran Psikologis Gestalt
Menurut aliran ini, pertumbuhan adalah proses diferensiasi, yaitu proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu, mulai dari keseluruhan kemudian diikuti bagian-bagian yang terdiri di dalamnya.
c) Aliran sosiologi
Aliran ini beranggapan bahwa pertumbuhan merupakan proses sosialisasi, yaitu perubahan dari sifat yang awalnya asosial menjadi sosial.
  • Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor. Ada 3 faktor yang menjadi penentu dalam suatu pertumbuhan:
a) Pendirian Navitistik
Pertumbuhan individu ditentukan oleh suatu faktor yang dibawa sejak lahir.


b) Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendapat ini berlawanan dengan navitistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu bergantung pada lingkungan, sementara faktor sejak lahir tidak berpengaruh.
c) Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Pendapat konvergensi dan interaksionisme berpandangan dinamis dan menyatakan bahwa interaksi antara faktor bawaan lahir dan faktor lingkungan adalah penentu dari pertumbuhan individu.

2. Fungsi Keluarga

  • Pengertian Fungsi Keluarga
Dalam berkeluarga, sering kita temui pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan itulah yang disebut fungsi. Sehingga fungsi keluarga adalah pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan dalam keluarga tersebut.
  • Macam-Macam Fungsi Keluarga
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga tersebut dapat digolongkan ke beberapa fungsi, yaitu:
a) Fungsi Biologis
Dengan adanya fungsi ini, diharapkan suatu keluarga dapat mempersiapkan perkawinan untuk anak-anaknya. Karena dengan adanya perkawinan, akan terbentuk suatu keturunan. Persiapan perkawinan oleh orang tua untuk diajarkan pada anak-anaknya adalah dengan cara memberikan pengetahuan seks tentang suami istri, pengetahuan untuk mengatur kehidupan rumah tangga bagi suami istri, serta kewajiban suami istri itu sendiri.
b) Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk melindungi anggota keluarganya dari ancaman seperti gangguan udara (diatasi dengan penyediaan rumah untuk tempat tinggal), gangguan penyakit (dengan menyediakan obat-obatan), dan gangguan bahaya (dengan cara penyediaan tembok rumah, dst.)
c) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha memenuhi kehidupan pokok manusia yang berupa sandang, pangan, dan papan.
d) Fungsi Keagamaan
Berdasarkan Pancasila, setiap keluarga diwajibkan untuk memeluk suatu agama. Hal ini juga untuk membuktikan  wujud ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e) Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini, keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal dengan memperkenalkan nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diarapkan akan mereka jalani kelak bila sudah deawasa. Dengan demikian terjadilah yang disebut dengan istilah sosialisasi.

3.  Individu, Keluarga dan Masyarakat

  • Pengertian Keluarga
Ada banyak pendapat mengenai pengertian dari keluarga. Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu menurut beliau adalah berdasarkan pada libido seksualitas. Dengan demikian keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah keidupan seksual suami istri. Sementara, Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan. Ki Hajar Dewantara, sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang merasa terikat akibat dari satu turunan.
  • Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dat istiadat yang sama-sama ditaati dalam ingkungannya. Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (Society) adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok.
  • Pengertian Individu
Sama seperti yang telah dijelaskan di atas. Individu sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “individuum”, atau “yang tak terbagi”. Hal ini berarti individu merupakan suatu kesatuan terkecil dan terbatas, dengan kata lain manusia perseorangan, begitulah pendapat Dr. A. Lysen. Individu tidak hanya memiliki peranan khas di lingkungan sosialnya, tetapi juga memiliki pola dan tingkah laku serta kepribadian yang berbeda.

ISD Pemuda dan Sosialisasi

PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL

A. Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.

B. Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

C. Internalisasi
Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
a. Pendekatan klasik tentang pemuda
Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.

b. Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.
Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.
Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri. Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda, misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya.
Generasi tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh pengalamannya.
Pihak generasi tua tidak bisa menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan, sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang baku (fixed standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang baik.
Dengan pendapat di atas jelas kiranya bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang kini berubah dengan cepat.

D. Pemuda Dan Identitas
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik

 Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
 Peran pemuda dalam masyarakat
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
 Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan
Peranan mahasiswa dalam masyarakat
a. Agen of change
b. Agen of development
c. Agen of modernization

Selasa, 01 November 2011

KDP (Konsep Dasar Pemrograman)

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman
Originating 
Berhubungan dengan pengumpulan data yang biasanya merupakan pencatatan data kedokumen dasar. Setelah dikumpulkan dilakukan proses input. 
Input
Tahapan ini merupakan proses pemasukan data kedalam proses komputer melalui peralatan input.
Proses
Tahap ini merupakan proses pengolahan data dari data yang sudah diinput berupa proses menghitung membandingkan, mengurutkan, mengklasifikasikan, mengendalikan dan mencari di storage.
Output
Tahap ini merupakan proses untuk menghasilkan keluaran dari proses pengolahan data ke peralatan output berupa informasi (monitor, speaker, dsb)
Distribution
Tahap ini merupakan proses penyebaran informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.
Storage
Tahap ini merupakan perekaman hasil pengolahan data storage yang nantinya dapat dipergunakan untuk input proses selanjutnya.

Pengertian dasar program adalah rangkaian instruksi-instruksi dalam bahasa komputer yang disusun secara logika dan sistematis.



Tujuan pembuatan program
  1. Membuat solusi dari pemecahan kasus yang timbul.
  2. Meningkatkan kualitas dan performance dari kinerja kerja.
  3. Membantu proses pengambilan keputusan.

Tipe Data Pemrograman

Integer : merupakan tipe data berupa bilangan atau angka yang tidak memiliki titik desimal atau pecahan, contohnya 10, 12, +205, -205 dan sebagainya.
Real : merupakan tipe data berupa bilangan atau angka yang bisa memiliki titik desimal atau pecahan, contohnya 56.7 , 78.9 , +34.8 , -34.8 dan sebagainya.
Subrange : : merupakan tipe data berupa bilangan atau angka yang punya jangkauan nilai tertentu sesuai dengan definisi pada pemrogram.
Enumerasi : merupakan tipe data enumerated ( skalar ) menunjukan kumpulan dari nilai yang urutannya sudah pasti.
Boolean : merupakan tipe data yang hanya mempunyai dua kemungkinan, benar (true ) atau salah (false ), biasanya tipe data ini di pergunakan untuk perbandingan.
Character ( char ) : merupakan tipe data karakter, dimana semua yang berada pada tombol  keyboard atau semua karakter yang terdapat pada kode ASCII.
String : merupakan tipe data yang berisi sederet karakter yang terletak diantara tanda kutip satu.

Model Komputasi

Ada tiga model dasar komputasional-- fungsional, logika, dan imperatif. Sebagai tambahan terhadap satuan nilai-nilai dan operasi yang berhubungan, masing-masing model komputasional mempunyai satu set operasi yang digunakan untuk menggambarkan komputasi.

a. Model Fungsional : terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi aplikasi fungsi dan komposisi fungsi. Fungsi dapat mengambil fungsi lain sebagai argumentasi dan mengembalikan fungsi sebagai hasil (higher-order function). Suatu program adalah koleksi definisi fungsi-fungsi dan suatu komputasi adalah aplikasi fungsi.

b. Model Logika : terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis. Program terdiri dari definisi hubungan dan suatu komputasi adalah suatu bukti(suatu urutan kesimpulan).

c. Model Imperatif : terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaan dan operasi tugas untuk memodifikasi pernyataan. Pernyataan adalah set pasangan nilai-nama dari konstanta dan variabel. Program terdiri dari urutan tugas dan suatu komputasi terdiri dari urutan pernyataan.

Prinsip Bahasa Pemrograman

Suatu bahasa program harus dirancang untuk memudahkan agar dapat dibaca dan ditulis untuk para pemakai manusianya dan pelaksanaan efisien pada perangkat keras yang tersedia.
Keadaan dapat dibaca dan ditulis dimudahkan oleh prinsip yang berikut.

Prinsip Kesederhanaan
Bahasa harus didasarkan atas yang paling sedikit
Prinsip Orthogonal
Fungsi mandiri harus dikendalikan oleh mekanisme mandiri.
Prinsip Keteraturan
Satu set object disebut reguler berkenaan dengan kondisi beberapa jika, dan hanya jika, kondisi dapat digunakan untuk masing-masing unsur set.
Prinsip Sifat Ekstensibilitas(dapat diperpanjang)
Object baru dari tiap kelas sintaktis mungkin dibangun (digambarkan) dari dasar dan digambarkan membangun dengan suatu cara sistematis.


Prinsip keteraturan dan ekstensibilitas memerlukan konsep dasar bahasa harus diterapkan secara konsisten dan yang bersifat universal.
Pada halaman berikut kita akan belajar bahasa pemrograman sebagai perwujudan model komputasional, ilmu semantik sebagai hubungan antara model komputasional dan sintaksis, dan berhubungan pragmatis.


Prinsip Clarity, Simplicity dan Unity
Bahasa pemrograman harus dapat menolong programmer untuk membuat suatu desain program jauh sebelum programmer melakukan coding.
Kemudahan, kesederhanaan dan kesatuan merupakan suatu kombinasi yang membantu programmer mengembangkan suatu algoritma sehingga algoritma yang dihasilkan mempunyai kompleksitas yang rendah.
 
Sintaks , Semantiks, Pragmatiks

Ada 3 hal yang berhubungan dengan konsep bahasa pemrogramanan: sintaks, semantiks dan pragmatis. Dalam mengajarkan 3 konsep ini saya menggunakan analogi bahasa yang biasa kita pakai sehari-hari.
Sintaks
Sintaks sebuah bahasa berhubungan dengan struktur bahasa. Sebagai contoh, untuk membentuk sebuah kalimat yang valid dalam bahasa kita memakai struktur: [subyek] + [kata kerja] + [kata benda]. Dengan memakai struktur ini, kita bisa membentuk kalimat, sebagai contoh: Saya makan nasi. Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kita musti memenuhi sintaks (baca: aturan struktur bahasa) agar program dapat berjalan. Sebagai contoh, dalam bahasa BASIC, untuk mengassign sebuah variabel dengan sebuah nilai, kita memakai operand ‘=’, tetapi kalau dalam Pascal, kita pakai ‘:=’. Contoh dalam BASIC: a=1, tapi dalam bahasa Pascal, a:=1.
Semantik
Semantik sebuah bahasa menggambarkan hubungan antara sintaks dan model komputasi. Sederhananya, semantik menjelaskan arti dari program.
Analoginya sebagai berikut. Apabila kita memakai sintaks [subyek] + [kata kerja] + [kata benda], kita bisa menghasilkan kalimat-kalimat.
Apabila kita mengasilkan kalimat Saya makan nasi, maka kalimat ini memenuhi aturan sintaks. Tapi, apabila saya membuat kalimat Saya makan batu, secara sintaks kalimat ini sudah benar. Namun, secara semantik, kalimat ini tidak mengandung makna yang berarti.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer tidak bisa mengaitkan sintaks dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa dengan mudah terjadi.
Sebagi contoh ada bahasa pemrograman sebagai berikut:
if(a=5) {
echo ‘Nilai a=5′;
}
Apabila program ini dijalankan, apa yang terjadi? Bergantung bahasa apa yang digunakan. Apabila bahasa yang dipakai adalah bahasa C, maka output yang keluar selalu Nilai a=5, walaupun nilai variabel a sebelumnya selain 5. Kenapa itu bisa terjadi? Itu karena operator ‘=’ dalam bahasa C berarti mengassign sebuah variabel yang ada di sebelah kiri dengan nilai yang ada di sebelah kanan. Dalam bahasa C, secara sintaks operasi ini sudah benar.
Tapi, apabila yang dimaksud adalah programmer ingin mengevaluasi nilai variabel a, maka seharusnya memakai operator logika ‘==’. Jadi, program yang sebenarnya menjadi
if(a==5){
echo ‘Nilai a=5′;
}
Pragmatik
Pragmatik berhubungan dengan kemudahan implementasi dan efisiensi. Dalam analoginya dengan bahasa, kita bisa saja memberitahukan ke seseorang “Jangan merokok” apabila ada peraturan yang melarang seseorang merokok di dalam sebuah ruangan. Kalimat singkat seperti itu sebenarnya sudah cukup efisien. Tapi, dalam kesempatan lain kita bisa saja memakai kalimat “Mohon Anda jangan merokok di sini karena menurut peraturan pemerintah daerah nomor XXX tahun XXX dinyatakan bahwa merokok di tempat umum akan mengakibatkan pelanggaran peraturan, selain itu dari sisi kesehatan… blah blah blah”.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, seorang programmer harus bisa memastikan efisiensi dalam melakukan peng-coding-an. Dalam bahasa C, programmer diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan memori. Sebagai akibatnya, apabila programmer lalai dalam mengontorl variabel-variabel yang dihasilkan dari hasil assignment pointer, maka akan terjadi kebocoran memori. Ini diakibatkan apabila seorang programmer mengcreate sebuah variabel pointer, dan kemudian menghapusnya, informasi tersebut masih ada dalam memori, hanya saja sudah tidak bisa diakses lagi.
Ketika saya sedang mendalami konsep pemrograman secara pragmatis, menariknya, saya mendapati teori broken window. Teori ini akan saya jelaskan lebih lanjut di tulisan berikutnya dengan kategori Personal.

Senin, 31 Oktober 2011

isd penduduk,masyarakat dan kebudayaan

Penduduk,masyarakat dan kebudayaan

1. Pertumbuhan Penduduk
  • Faktor-faktor demografi yang memengaruhi pertambahan penduduk
  1. Kematian (Mortalitas)
  2. Kelahiran (Fertilitas)
  3. Migrasi
  • Angka kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
  • Pengertian migrasi
Migrasi manusia adalah perpindahan penduduk untuk mengurangi terjadinya kepadatan penduduk di dalam satu daerah serta memeratakan penyebaran penduduk dengan tujuan untuk menetap dari melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).
  • Macam-macam migrasi
  1. Transmigrasi
  2. Urbanisasi
  3. Reurbanisasi
  4. Imigrasi
  5. Emigrasi
  6. Remigrasi
  • Proses migrasi
Dengan adanya intervening (rintangan antara) maka timbul dua proses migrasi yaitu:
  1. Migrasi bertahap, adalah sebuah perpindahan penduduk yang dilakukan secara berangsur-angsur, dan secara bergantian.
  2. Migrasi langsung,  adalah perpindahan penduduk yang cara perpindahannya langsung dengan bersamaan.
  • Akibat migrasi
  1. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif sertabanyak inisiatifnya.
  2. Migrasi interregional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereeka yang berumur produktif dan kreativitas tinggi.
  3. Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk (imigrasi), hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar 0,57% per tahun.
  • Tiga jenis struktur penduduk
  1. Piramida stasioner
  2. Piramida penduduk muda
  3. Piramida penduduk tua
  • Pengertian rasio ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
2. Kebudayaan dan Kepribadian
  • Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia dimulai sejak zaman batu hingga zaman logam.  Menurut para ahli prehistoris, zaman batu terbagi menjadi dua, yaitu :
  1. Zaman batu tua (Paleolithikum)
  2. Zaman batu muda (Neolithikum)
Pada Zaman batu tua (Paleolithikum), alat kapak gengggam sangat terkenal. Alat tersebut berasal dari Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai ke Punsjab (India). Para ahli prehistori melakukan penelitian bahwa bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar atau kecil berasal dari Cina Selatan, dan menyebar sampai Semenanjung Malaka.
Untuk daerah negara Indonesia, kapak tersebut tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, hingga sampai ke Flores. Kapak batu tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu pada rotan.
Bersamaan dengan kapak genggam, tersebar pula bahasa Proto Austronesia, yaitu sebagai induk  bahasa dari bangsa-bangsa yang mendiami pulau Samudra Indonesia dan Pasifik. Bahasa Proto Austronesia disebut-sebut sebagai bahasa melayu. Bahasa tersebut dijadikan bahasa resmi, bahasa kesatuan Republik Indonesia.
Pada zaman batu muda (Neolithikum), masyarakat tersebut mampu  membuat aneka ragam senjata berburu, senjata perang, serta alat lain yang mereka perlukan. Suatu hal yang perlu diingat ialah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang derajatnya tinggi, hal tersebut penting dalam perkembangan sejarah Indonesia selanjutnya.
  • Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
Kebudayaan Hindu  dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa. Agama Hindu berasal dari negara India. Namun, pada abad ke-5, ajaran agama Budha masuk ke Indonesia, tepatnya di perairan Pulau Jawa. Ajaran agama Budha lebih maju  dari pada ajaran agama Hindu, karena agama Budha tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Pada akhirnya, ke-2 agama tersebut mampu berkembang dan berdampingan secara damai. Penganut agama Hindu dan Budha melahirkan karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra. Contoh dari arsitektur tersebut adalah bangunan candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, dan lain-lain. Candi Borobudur adalah candi terbesar dan termegah di Asia Tenggara, dan tercatat sebagai bangunan 10 besar keajaiban dunia.
Kebudayaan Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-15 dan 16 yang disebar oleh Wali Sanga. Masuknya agama Islam khususnya di Pulau Jawa berlangsung dengan suasana damai. Hal tersebut disebabkan islam  tidak menghendaki adanya paksaan, melainkan secara baik-baik. Agama Islam mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan penduduk daerah yang belum terkena pengaruh hindu, misalnya  di daerah Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatra timur, Sumatra Barat, dan pesisir Kalimantan.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi penganut terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
3. Kebudayaan Barat
  • Kebudayaan barat
Kebudayaan barat masuk ke Indonesia ketika kaum penjajah memasuki wilayah Indonesia, yaitu bangsa Belanda. Pasukan VOC membuat bangunan dengan gaya arsitektur barat, khususnya di wilayah Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial, yaitu Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh dan Lapisan sosial kaum pegawai.
Dalam hal ini, penyebaran agama juga terjadi, yaitu agama Katolik dan Kristen yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran tersebut dilakukan dengan penduduk yang belum terpengaruh dengan agama lainnya. Daerah tersebut antara lain : Irian Jaya, Maluku Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan pedalaman Kalimantan.
Sumber :
http://lopikir.blogspot.com/2010/10/tugas-ilmu-sosial-dasarbab2-penduduk.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_kelahiran
http://zebotsblogs.blogspot.com/2010/10/pengertian-migrasi.html
http://setdjadi30.wordpress.com/2010/10/04/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
http://ashokablog.blogspot.com/2011/01/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html
http://missevi.wordpress.com/2010/08/14/rasio-ketergantungan-2/
http://rosindah-mine.blogspot.com/2010/10/ilmu-sosial-dasar.html

Rabu, 19 Oktober 2011

ISD

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL

1. Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan lingkungan alam seperti fisika, kimia, biologi,astronomi, botani dll.
2. Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
3. Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll.

Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.

ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial.

2. Latar belakang ilmu sosial dasar

Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi, karena :

1. Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial dan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka.
2. Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembangan masyarakat.

Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional.

1. Kemampuan personal

Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia.

1. Kemampuan akademik

Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi.

1. Kemampuan profesional

Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya.

1. Ilmu sosial dasar sebagai komonen MKDU

Diantara 3 kemampuan diatas yang diharapkan untuk dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon tenaga ahli adalah kemampuan personal dan ditanamkan pada mata kuliah dasar umum. MKDU bertujuan untuk memperluas pengetahuan agar mahasiswa tidak terbatas pada bidang keahlian masing – masing, tetapi dapat membantu dirinya sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat. MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu :

1. Agama
2. Pancasila
3. Kewiraan
4. Ilmu alamiah dasar
5. Ilmu sosial dasar
6. Ilmu budaya dasar

Tujuan ilmu sosial dasar adalah membantu perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia

4. Ruang lingkup pembahasan

Ada 2 masalah yang dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD.

1. Berbagai aspek yang merupakan suatu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan antar bidang.
2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.

Berdasarkan ruang lingkup di atas masih perlu penjabaran untuk bisa dioperasionalkan ke pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Yaitu :

1. Mempelajarai adanya berbagai masalah kependudukan dan hubungan dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mempelajari adanya masalah individu dan masyarakat.
3. Mengkaji masalah kependudukan dan sosialisasi.
4. Mempelajari hubungan antar warga negara dan negara.
5. Mempelajari hubungan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
6. Mempelajari masalah yang dihadapi masyarakat pedesaan.

5. Masalah sosial dan ilmu sosial dasar

Masalah yang dihadapi tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.

1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umumadalah masalah sosial.
2. Menurut para ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.

Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya.

ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaju menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.

Rabu, 12 Oktober 2011

arkom

Arsitektur Komputer

Arsitektur Komputer

Yang dimaksud dengan arsitektur komputer disini adalah yang berkaitan dengan atribut-atribut sebuah system yang tampak bagi seorang pengguna komputer.Misalnya disini adalah bentuk dari sebuah mainboard termasuk diatasnya adalah : Jenis expansion Slot, system jumper, tata letak poocesor, power supply, batere dan lain sebagainya.
Adapun tujuan dari pengenalan arsitektur komputer ini adalah agar para teknisi mengetahui tata letak dan fungsi setiap komponen yang ada pada mainboard.
Disain modular.
Disain modular adalah desain komputer yang digambarkan secara per unit pada perangkat keras komputer. Pada desain modular secara umum biasanya sebuah komputer terdiri dari tiga komponen dasar yaitu :
1.Mainboard
2.Prosesor
3.Perangkat I/O. ( Input / Output )
Kedua perangkat itu memegang peranan penting di dalam system komputer. Baik mainboard ataupun Perangkat I/O. ( Input / Output ). Jika mainboard diibaratkan sebagai rumah yang besar,maka Perangkat I/O. ( Input / Output ) di ibaratkan sebagai pintu untuk keluar masuk benda yang ada dalam rumah itu, atau sesuatu yang digunakan sebagai gerbang komunikasi antara bagian luar dan bagian dalam pada suatu area. Dan prosesor adalah orang yang bekerja atau yang memeroses segala apa yang akan di kerjakan dalam rumah tersebut, sehingga sesuatu yang berguna bagi orang yang memerlukannya.
Dengan kata lain mainboard, prosesor dan alat I/O merupakan sebuah kesatuan yang utuh disamping prosesor sebagai pengendali utamanya.
II.1. Perangkat Mainboard.
Mainboard atau dapat disebut juga motherboard, merupakan sebuah papan rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai tempat beroperasi segala macam peralatan komputer
1.Mainboard Socket 7
2.Mainboard Socket Slot 1
Perbedaannya adalah dari bentuk processor dan kelas komputer. Socket 7 dipakai untuk komputer kelas Pentium I, dimana prosesor berbentuk segi empat, sedang untuk Slot 1 prosesornya mempunyai box seperti contoh di bawah ini :
Mainboard dengan prosesor Socket-7. Socket-7 adalah jenis prosesor Pentium I yang berbentuk kotak. Seperti buatan AMD-K6, Cyrix dan Intell P55SC.
Jadi cirri dari prosesor untuk socket-7 adalah sederhana saja yaitu berbentuk kotak. Penggunaan jenis mainboard itu sendiri harus diperhatiakan, misal katakanlah kita memiliki mainboard socket 7 ingin menggunakan prosesor Pentium II yang menggunakan Slot 1, jelas hai ini tidak bias. Karena dari arsitektur prosesor Pentium II dengan arsitektur prosesor socket 7 sudah sangat berbeda (lihat gambar).
Mainbord sendiri merupakan bagian terpenting di dalam komputer untuk tempat memasang atau meletakkan beberapa peralatan seperti prosesor, kartu, memory, kabel penghubung harddisk, diskdrive, BIOS dan sebagainya.
1.1. Mainboard Socket 7.

Tata letak Mainboard Socket 7

Gambar diatas adalah gambar mainboard untuk jenis TX-PRO II. Pada mainboard ini semua chipset atau peralatan yang seharusnya tidak terikut sertakan seperti Video card Soundcard, modem sudah terpasang di atas mainboard ini. Pengikut sertaan chipset luar pada sebuah mainboard biasanya disebut mainboard on-board.
Dipilihnya mainboard ini sebagai contoh karena bentuknya yang hampir mewakili semua mainboard yang ada pada saat ini untuk kelas Pentium I.
Tempat prosesor.
Socket-7 adalah tempat diman prosesor akan dipasang, pada tempat ini ada semacam tuas pengunci untuk prosesor. Pemasangan prosesor harus sesuai dengan pin 1 yang ada di pojok kanan dari socket kanan dari socket tersebut.
Tanda tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan pemasangan prosesor, sebab jika terjadi pemasangan prosesor, maka komputer tidak akan bias dioperasikan atau dapat terjadi hubungan arus pendek yang mengakibatkan kerusakan pada prosesor tersebut.
Jadi hati-hatilah sewaktu memasang prosesor ini jangan sampai terjadi kesalahan yang akan berakibat fatal nantinya.
Tempat memory RAM.
Pada mainboard ini ada dua buah slot RAM yang disebut SDRAM atau DIMM ( Dual In-line Memory Module ).
Memory yang dapat dipasang pada mainboard ini adalah mulai dari 16 mb sampai ke-256 mb, jadi memory maximum yang dipasang adalah sebanyak 2 x 256 = 512 mb.

SLOT ISA 16 – bit

Slot ISA 16 –bit. Ini merupakan slot expansion untuk memasang kartu atau kartu tambahan yang di butuhkan untuk pengembangan sebuah system komputer, misalnya untuk penambahan kartu jaringan komputer atau untuk SCSI kartu ISA. Slot ISA 16 bit ini dapat menerima jenis kartu ISA 8 bit.
Untuk komputer TX_prosesor hanya disediakan dua buah saja tetapi ada juga untuk merek lain yang menyediakan sampai tiga buah,jadi banyaknya ekspansion slot ini tergantung dari pabrik pembuatnya.
PCI (Peripheral Component Interconnect) SLOT.
PCI (Peripheral Component Interconnect) slot ini mempunyai kecepatan 32 bit, berda dengan ISA slot.
Saat ini pemakaian slot PCI (Peripheral Component Interconnect) seringkali digunakan,karena para pabrik pembuat periperal tambahan ini sudah mulai memakai kecepatan 32 bit, sehingga dibutuhkan slot yang sesuai.
Slot PCI (Peripheral Component Interconnect) tidak dapat menerima slot lain selain dari kartu PCI (Peripheral Component Interconnect) itu sendiri.
Jumlah slot juga tergantung dari jenis mainboardnya, biasanya ada yang sampai 4 atau 5, untuk mainboard kelas Pentium II, biasanya ada 4 buah. Gambar disamping adalah gambar orang sedang memasang kartu PCI (Peripheral Component Interconnect).
Jumper IDE Controller dan Batere CMOS.
Jumper IDE Controller 1 dan 2 ini berfungsi untuk mengkoneksikan harddisk atau CD-ROM Drive. Pada IDE 1 bisa ditempatkan Harddisk sebagai primary-nya, sedang pada IDE 2 bisa ditempatkan harddisk lagi sebagai secondary atau bisa juga ditempati oleh CD-ROM Drive sebagai secondary-nya.
CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor), adalah chip yang memerlukan tenaga listrik yang sangat kecil, yang menyimpan informasi setiap dari ROMBIOS (Read Only Memory Basic Input Output Sytem), karena itu chip CMOS memakai tenaga batere.
Keyboard port.
Untuk memasang konektor keyboard ke komputer. Jenis konektor keyboard biasanya ada dua jenis yaitu jenis biasa dengan konektor besar dan jenis P/S 2 konektor kecil.
Power suplly.
Jenis power suplly komputer pada saat ini ada dua macam yaitu power suplly yang biasa saja dan power suplly jenis ATX. Perbedaannya adalah power suplly ATX mempunyai switch otomatis ketika komputer akan di shutdown atau dimatikan pada system operasi Windows, power ini otomatis akan mati sendiri tanpa harus menekan tombol on/off pada power suplly yang bersangkutan. Karena itu, sekarang untuk mainboard yang baik akan ada dua buah tempat power suplly seperti pada gambar diatas. Tanda PWR 1 adalah untuk jenis power suplly biasa, sedang PWR 2 untuk power suplly ATX.
Konektor VGA Card.
Mainboard TX-pro telah dirancang sebagai mainboard onboard,dimana disini untuk pemasangan sebuah monitor, tidak lagi memerlukan kartu VGA tambahan, tetapi fasilitasnya tersebut sudah tersedia di mainboard itu sendiri. Pada jumper ini tinggal dipasang sebuah kabel interface ke kemonitor seperti contoh.
Diskdrive controller jumper.
Adalah untuk mengkoneksi diskdrive melalui kabel controllernya
Serial port atau COM 1.
Digunakan untuk port mouse atau alat lain yang harus menggunakan port ini.
Paralel port printer atau LPT 1(Line printer 1)
Digunakan sebagai output hasil ke printer.
Set Jumper Control.
Jumper-jumper untuk sinyal kontrol setiap aksi yang dilakukan oleh komputer atau mempermudah kita untuk melakukan sesuatu, misal tombol reset yang apabila ditekan, komputer akan mengalami boot ulang tanpa harus mematikan komputernya.
Yang dimaksud dengan pin yang mempunyai nomor adalah urutan nomor pin yang sesuai dengan fungsinya dan terpakai. Misal pin 1-3-5-7 artinya pin nomor-nomor itulah yang dipakai dan berfungsi untuk menghidupkan speaker.

benarkah

tua itu adalah suatu hal yang pasti
tetapi dewasa adalah suatu pilihan